Menjadi seorang santri yang masuk pendidikan disebuah
pesantren, Hampir-hampir saja saya dulu memutuskan untuk melanjutkan menjalani
hidup di sebuah pondok pesantren, menjalani rutinitas sehari-hari menjadi
seorang santri, berbaju koko, berkain sarung, pakai peci, kesana kemari
menyandang kitab, ya yang seperti sebuah lagu yang berjudul “Kota Santri” namun
sayangnya itu tidak pernah terjadi sampai saat ini.
Peristiwa itu terjadi saat saya masih duduk dibangku SMP,
tepatnya saat duduk di kelas IX, Saat itu saya mempunyai dua pilihan untuk
melanjutkan ke SMK Negeri atau masuk ke Pondok Pesantren.
Saat itu saya memang sangat tertarik sekali dengan kata
“Santri” menurut saya saat itu seseorang santri itu memiliki ahlak yang luar
biasa dimata masyarakat, berdasarkan pengalaman
yang saya lihat waktu itu, kalau ada santri yang pulang ke kampung
halaman pasti masyarakat menaruh hormat padanya, memiliki wibawalah di
masyarakat, dan tentunya ilmunya itu yang paling di tunggu-tunggu untuk di amalkan
dilingkungan sendiri.
Tapi memang itulah yang saya rasakan waktu itu,
memutuskan mau melanjutkan ke pesantren tapi takdir berkata lain saya tidak di
takdirkan untuk menjadi seorang santri, maka waktu itu saya memutuskan untuk
melanjutkan ke SMK . dan pada akhirnya lepas dari gengaman, dan impian untuk
menjadi seorang Santripun tak pernah tercapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar